Setiap Budaya dan agama di dunia memiliki cara sendiri untuk merayakan kedatangan tahun baru. Masyarakat Bali menyambut tahun baru berdasarkan kalender traditional Saka dengan upacara Nyepi.
Pada hari raya Nyepi seluruh kegiatan akan dihentikan. Air port, pelabuhan penyebrangan, toko toko akan tutup
Bali akan sunyi setelah masyarakat Bali merayakan dengan festival ogoh-ogoh yang disertai dengan gambelan Bali.
Untuk yang non Bali yang kebetulan berada di Bali pertamakalinya, ini adalah pengalaman yang luar biasa.
Dalam kesenyapan hari suci Nyepi ini kita mengadakan mawas diri, menyatukan pikiran, serta menyatukan cipta, rasa, dan karsa, menuju penemuan hakikat keberadaan diri kita dan inti sari kehidupan semesta.
Ada empat berata pantangan yang wajib diikuti pada saat hari raya Nyepi, disebut Catur Berata Penyepian, yaitu:
1 Amati Geni berpantang menyalakan api
2 Amati Karya menghentikan aktivitas kerja
3 Amati Lelanguan berpantang menghibur diri / menghentikan kesenangan
4 Amati Lelungaan berpantang bepergian
Lakukan Berata penyepian upawasa (tidak makan dan minum), mona brata (tidak berkomunikasi), dan jagra (tidak tidur).